Perhatikan Psikologis Ibu pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Buah Hati
A
A
A
JAKARTA - Banyak hal yang harus diperhatikan pada 1000 hari pertama kehidupan buah hati. Selain nutrisi seimbang, stimulasi yang tepat serta kondisi kesehatan kulit bayi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, kondisi psikologis ibu juga perlu mendapatkan perhatian serius.
"Untuk membahas pertumbuhan buah hati terutama di 1000 hari pertama kehidupan mereka, sebenarnya tidak terlepas dari kondisi psikologis sang ibu, baik saat mengandung sampai setelah melahirkan," papar psikolog anak dan keluarga, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi di Jakarta.
Psikolog yang akrab disapa Bunda Romy ini mengaku, sangat wajar jika ibu mengalami kecemasan. Meski demikian, kecemasan harus diatasi dengan baik agar tidak berpengaruh menjadi overstimulasi pada buah hati atau bahkan menjadi sebaliknya.
Untuk mengatasi kecemasan disarankan untuk memperbanyak pengetahuan, memilah informasi yang mereka terima dan melakukan stimulasi yang tepat yang tidak berdasarkan tren yang ada. (Baca juga: Upaya Memperbaiki Nutrisi Anak Butuh Peran Keluarga ).
"Jadi nggak cuma bayi, kondisi ibu juga harus diperhatikan. Ibu harus sejahtera dan bahagia karena selama kehamilan mengalami banyak perubahan. Ibu hamil ngerasain betapa sebelnya mau makan muntah dan bulan depannya udah mulai beradaptasi dengan si bayi, tawaf di mal, dan mau melahirkan khawatir sehat nggak, lengkap nggak. Perubahan itu semua menimbulkan kecemasan," kata dia.
Saat kecemasan berlebih, Bunda Romy menekankan untuk mewaspadai baby blues yang umumnya berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun yang harus segera mendapat penanganan. Tanpa disadari, rasa cemas yang dirasakan orang tua bisa menyebabkan pada prilaku mengurus anak dan suami. Namun, kecemasan yang rendah pada ibu dan ayah berpotensi menyebabkan kurangnya stimulasi serta mengabaikan masalah.
"Saat ibu hamil, ada banyak pertanyaan. Banyak kecemasan. Apalagi bayi pertama, antara senang dan bingung. Waktu dia (bayi) nangis, bingung, dia mau apa. Saat itu timbul kecemasan yang berdampak bagaimana hubungan dengan si bayi, kecemasan hubungan dengan suami. Cemas menghandel bayinya. Satu titik ada baby blues. Itu biasanya yang dateng ke psikolog mau bunuh diri, kecemasan berlebihan. Itu (kecemasan) sebenernya normal dan wajar tapi gimana menghandelnya," tandasnya.
"Untuk membahas pertumbuhan buah hati terutama di 1000 hari pertama kehidupan mereka, sebenarnya tidak terlepas dari kondisi psikologis sang ibu, baik saat mengandung sampai setelah melahirkan," papar psikolog anak dan keluarga, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi di Jakarta.
Psikolog yang akrab disapa Bunda Romy ini mengaku, sangat wajar jika ibu mengalami kecemasan. Meski demikian, kecemasan harus diatasi dengan baik agar tidak berpengaruh menjadi overstimulasi pada buah hati atau bahkan menjadi sebaliknya.
Untuk mengatasi kecemasan disarankan untuk memperbanyak pengetahuan, memilah informasi yang mereka terima dan melakukan stimulasi yang tepat yang tidak berdasarkan tren yang ada. (Baca juga: Upaya Memperbaiki Nutrisi Anak Butuh Peran Keluarga ).
"Jadi nggak cuma bayi, kondisi ibu juga harus diperhatikan. Ibu harus sejahtera dan bahagia karena selama kehamilan mengalami banyak perubahan. Ibu hamil ngerasain betapa sebelnya mau makan muntah dan bulan depannya udah mulai beradaptasi dengan si bayi, tawaf di mal, dan mau melahirkan khawatir sehat nggak, lengkap nggak. Perubahan itu semua menimbulkan kecemasan," kata dia.
Saat kecemasan berlebih, Bunda Romy menekankan untuk mewaspadai baby blues yang umumnya berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun yang harus segera mendapat penanganan. Tanpa disadari, rasa cemas yang dirasakan orang tua bisa menyebabkan pada prilaku mengurus anak dan suami. Namun, kecemasan yang rendah pada ibu dan ayah berpotensi menyebabkan kurangnya stimulasi serta mengabaikan masalah.
"Saat ibu hamil, ada banyak pertanyaan. Banyak kecemasan. Apalagi bayi pertama, antara senang dan bingung. Waktu dia (bayi) nangis, bingung, dia mau apa. Saat itu timbul kecemasan yang berdampak bagaimana hubungan dengan si bayi, kecemasan hubungan dengan suami. Cemas menghandel bayinya. Satu titik ada baby blues. Itu biasanya yang dateng ke psikolog mau bunuh diri, kecemasan berlebihan. Itu (kecemasan) sebenernya normal dan wajar tapi gimana menghandelnya," tandasnya.
(tdy)